Senin, 23 Januari 2017

Cerita kemudian



Tahun 2002-2009 (7 tahun), saya sebagai staf lapang bagian pengembangan desa, saya bertanggung jawab :1) melakukan perencanaan program bersama masyarakat desa, 2) memberi motivasi organisasi pada kelompok-kelompok, 3) hadir dalam pertemuan kelompok di desa dan mengajak masyarakat berdiskusi tentang pertanian organik, peternakan, lingkungan sehat, gender, demokrasi, globalisasi, dan informasi lain yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat desa.
Tahun 2009-2011 (2 tahun) saya menjadi manajer program, tanggung jawab utama saya adalah mengelola program lembaga kami bekerja sama dengan donor, masyarakat, pemerintah dan gereja. Program kami saat itu ada 3, yaitu 1). Peningkatan kapasitas perempuan dan pemuda melalui kegiatan pertanian dan pengembangan usaha kecil, 2) Energi alternative dan pemulihan lingkungan melalui kegiatan seminar-lokakarya, kampanye lingkungan hidup dan pembangunan unit digester biogas sebagai pengganti listrik rumah tangga, dan 3) Peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam program-program pemerintah melalui diskusi dan advokasi bersama pemerintah dan perusahaan untuk menguatkan  organisasi desa.
Tahun 2011 sampai sekarang saya kembali menjadi staf lapang. Tahun 2011 saya mengampu bidang Pengembangan Usaha Produktif Perdesaan, tanggung jawab utama saya melakukan pemetaan dan usaha produktif yang ada di desa-desa dampingan Trukajaya dan mengembangkannya bersama para pengusaha kecil desa. Tahun 2012 saya mengampu bidang Peningkatan Daya Dukung Lingkungan, tanggung jawab utama saya mengembangkan pertanian lestari sebagai salah satu strategi pelestarian lingkungan desa.
Tahun 2012-2013 saya mengampu program ketahanan pangan dan energy bekerja sama dengan donor dari Netherland, yaitu ICCO. Tanggung jawab utama saya membuat perencanaan kegiatan dan anggaran bersama masayarakat desa serta melaksanakannya di satu desa, yaitu desa Lembu Kec. Bancak Kab. Semarang. Saat membuat tulisan ini, saya masih menyusun rencana kerja sama dengan dinas pemerintah yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes), Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian-Ketahanan Pangan kabupaten Semarang.
Target pelayanan saya adalah: kelompok tani, gabungan kelompok tani dan kelompok perempuan di perdesaan. Desa di Indonesia secara kolektif merupakan pabrik pangan yang besar melalui tangan para petani. Pada kenyataannya petani perempuan merupakan actor penting di desa yang sangat menentukan keberhasilan usaha tani. Tetapi mereka belum cukup memiliki ruang untuk mengembangkan diri dan memperoleh hasil jerih payahnya secara layak. Bahkan nasib mereka sering terpinggirkan atas nama budaya dan agama. Perempuan memiliki mimpi besar, namun tidak cukup kesempatan mewujudkannya. Melalui program peningkatan kapasitas perempuan dan pemuda dalam bidang pertanian, mereka dikuatkan untuk lebih percaya diri bahwa mereka adalah penguasa pertanian dan mereka mampu menghasilkan yang terbaik dan menerima yang terbaik dari usaha mereka.
Karakteristik masyarakat yang saya dampingi: masyarakat desa pertanian yang sangat tergantung pada hasil pertanian. Karakteristik desa-desa itu bervariasi karena kesuburan tanahnya juga bervariasi, mereka adalah pekerja keras yang cukup terbuka dengan teknologi dan inovasi baru. Dalam menanggapi masuknya konsep pembangunan baru dari luar, sebagian besar dari masyarakat desa itu memilih untuk melihat dulu hasilnya, baru kemudian tertarik untuk mengikuti.
Desa-desa yang kami damping mayoritas beragama Islam. Bahkan beberapa desa di antaranya semua warganya pemeluk agama Islam. Sebagai lembaga Kristen, Trukajaya pernah mengalami kecurigaan warga bahwa Trukajaya punya kepentingan penyebaran agama Kristen di desa. Namun dengan berjalannya program, masyarakat melihat sendiri bahwa aktifitas Trukajaya di desa tidak berkaitan dengan kepentingan agama, tetapi murni pengembangan desa.

Eunike Widhi Wardhani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar