Rabu, 22 Juli 2020

Nomor


Ada masa saat mahasiswa di mana saya mudah hafal plat nomor kendaraan milik orang-orang terdekat. Tidak ada yang mengajari atau menyuruh, itu muncul sendiri secara alami. Zaman berganti...trend bergeser ke HP. Saya hafal nomor HP lama pacar saya kartunya XL 08179521636 sampai nomor itu hangus, saya masih mengingatnya. Entah mungkin nomor itu sudah ada pemilik barunya.

Saya bekerja di sebuah lembaga dengan banyak kendaraan inventaris dan tanpa berusaha keras, dalam waktu singkat saya sudah menghafal semua nomor mobil dan sepeda motor milik kantor, terutama sepeda motor yang pernah dipercayakan untuk saya bawa ke lapang.
Saya masih saja tak mengerti mengapa saya punya ketertarikan khusus dengan nomor.
Nomor HP saya ceritanya merupakan lungsuran nomor dari kakak ipar saya pada tahun 2002. Nomor cantik sebenarnya...(tidak perlu saya sebutkan...hehehe...) tetapi menurut kepercayaan bangsa Tiongkok nomor saya filosofinya cukup sial bahkan mengerikan...karena berakhiran deretan angka dengan arti "maju maju jalan menuju mati"... Bagi yang mengerti, pasti bisa menyimpulkan nomor berapakah itu. Tetapi nomor "sial" itu tetap saya openi dengan penuh kasih sayang sampai zaman android sekarang ini. Entah mengapa, meskipun beberapa orang menyarankan untuk ganti nomor dan memang sempat mencoba ganti nomor baru yang lebih hoki, toh gampang dan tidak berpengaruh pada komunikasi dan relasi, tetapi pada akhirnya saya kok eman-eman ya, akhirnya nomor keramat ini tetap saya pakai.

Selain nomor saya, saya juga menghafal nomor orang-orang terdekat, terutama nomor HP suami saya, padahal beberapa kali dia ganti nomor karena sering lupa isi ulang sampai kadaluwarsa...hehehe...
Ketertarikan di soal nomor ini kian menjadi-jadi ketika saya mengalami suatu fase kesedihan dalam hidup saya sekitar 2017-2018 di mana saya merasa benar-benar jatuh ke titik terrendah, seperti dibanting dan secara nyata saya mengalami 2 kali kecelakaan aneh...di 2 angka tahun itu. Saya seperti kehilangan pegangan hidup dan merasa sangat sendirian dalam hidup ini. Kemudian saya sering bermimpi aneh. Dari mimpi-mimpi itu kemudian saya mencari arti secara googling (embah Google memang nyata embah segala bangsa...hehehe...) dan saya malah seperti dituntun kepada pencarian begitu banyak hal misteri di dunia ini. Dari iseng yang kemudian saya seriusi, ketemulah saya dengan nomor pribadi saya.

Bagaimanapun, kita tidak dapat mengabaikan nomor atau angka. Waktu kita dilahirkan ibu, pasti para orang tua kita menandainya paling tidak jam, hari, bulan dan tahunnya. Dalam numerologi, itulah nomor pribadi kita, nomor yang diperoleh dari penjumlahan tanggal+bulan+ tahun. Singkat kata saya memiliki nomor itu, yang sebenarnya dahulu pun saya pernah membaca soal itu dan mencoba-coba menghitung dan mendapatkan hasil akhirnya sebuah angka, tetapi dahulu saya belum mengerti apa makna angka itu dalam hidup saya. Karena tidak mengerti saya tak pernah pedulikan kecuali sekilas itu hanya sebuah permainan utak-atik saja. Tetapi hidup saya bergulir terus, saya jadi sering melihat pertanda angka baik itu angka kembar maupun angka tidak kembar, saya mengalami banyak mimpi dan mencari tahu maknanya. Setiap hari kemudian menjadi pelajaran bagi saya. Banyak keajaiban muncul tanpa saya duga sebelumnya. Banyak guru muncul di mana-mana. Pertanda berseliweran sebagian saya catat sebagian tidak... Seraya saya masih antusias terhadap kemunculan angka-angka itu...2 hari yang lalu saya menemukan makna sejati angka pribadi saya melalui para guru yang belum pernah saya temui secara fisik namun terus-menerus memberi banyak pelajaran waktu demi waktu.

Begitu banyak hal terjadi sebelumnya tanpa saya mengerti mengapa...dan 2 hari yang lalu barulah saya mengerti potongan-potongan/ puzle-puzle dalam hidup saya ternyata semua dapat dihubungkan, ternyata desain Tuhan Allah dalam hidup saya sungguh luar biasa. Ketika mengalami suatu kejadian menyedihkan, saya bertanya-tanya mengapa itu terjadi tanpa memperoleh jawaban. Jawabannya sebagian saya temukan 2 hari yang lalu.

Salah satu ciri saya yang paling mudah dikenal orang terdekat saya (keluarga, teman kerja dan teman yang tak terlalu akrab) adalah , keberanian saya mengungkapkan sesuatu. Itu keadaan sekarang. Kadang saya juga heran mengapa saya seberani itu, saya seperti dipanggil dan diberi kekuatan untuk mengungkapkan sesuatu rahasia-rasa nggak enak-konflik batin yang panjang-sesuatu yang membuat tidak sreg dan lain semacamnya meskipun seringkali kemudian itu membuahkan pertikaian, "pecah perang", perbantahan dan lain semacamnya, dan butuh waktu menyembuhkan luka-luka yang muncul setelahnya

Padahal aslinya atau semasa kecil saya penakut dan sangat peragu. Grogi, deg-deg-an, panik dan akhirnya macet saat pentas seni adalah kejadian yang sering saya alami semasa SD meskipun kedua orang tua saya tak kenal lelah memotivasi saya untuk percaya diri. Sulit bagi saya menstrukturkan suatu pekerjaan yang dipercayakan kepada saya. Saya hanya mengerti dan menangkap potongan-potongan hal menarik, penggalan-penggalan hiasan untuk saya nikmati keindahannya. Tidak utuh. Bagi saya merencanakan sesuatu hal penting beberapa tahun sebelumnya adalah hal tersulit yang harus saya jalani. Bukan berarti tidak bisa atau tidak mau, tetapi warna aseli hidup saya memang lebih seperti ikan yang berenang mengikuti irama air mengalir.

Nah kembali ke soal nomor, singkat kata ternyata pola hidup saya mengikuti makna nomor itu. Ada banyak poin makna tetapi satu kesimpulan yaitu makna keseimbangan. Jadi kemungkinan besar, Tuhan Allah pencipta alam semesta memang menghadirkan saya di dunia ini untuk suatu misi yaitu keseimbangan.

Takjublah saya saat menyadarinya. Saya seperti ditunjukkan bahwa setiap potongan kisah hidup yang saya alami didesain meskipun pisah-pisah tetapi mengarah kepada satu tujuan. Sekarang mengertilah saya mengapa saya mengungkapkan cinta duluan kepada suami saya. Itulah mengapa saya berani memprotes pimpinan saya (tentu secara etis) meskipun tetap menuai risiko. Itulah mengapa saya berani memprotes keras ketidakadilan di lingkup kecil kantor kami. Itulah mengapa saya terpanggil untuk memprotes keras ketika ada yang kurang sopan, ketika yang lain tidak perlu berusaha sekeras saya. Itulah mengapa saya berani menulis banyak kritik keras di medsos tentang ideologi anti yang mau mengganti Pancasila, padahal saya bukan siapa-siapa dan tidak punya bekingan siapa-siapa. Rupanya segala sesuatu ada tujuan Tuhan Allah. Saya hadir untuk menyeimbangkan. Dan untuk itu butuh keberanian.

Hidup adalah doa. Dan ketika doa terjawab melalui banyak pertanda (salah satunya adalah nomor pribadimu), maka bertanggung jawablah dengan doamu dengan kerjakan secara nyata. Jangan menunda, segera temukan mandat hidupmu, misi untuk kau tuntaskan dalam hidup ini, desain khusus, spesial untukmu. Eksekusilah itu segera.