Jumat, 26 Oktober 2012

Nikkorai Adriel Dahono

Kelahiran anakku yang ke dua
Penantian sejak bulan Pebruari lalu, berujung di hari Selasa Kliwon tanggal 23 Oktober tahun ini juga, saat anakku yang ke dua lahir. Aku bersyukur, semuanya lancar dan sehat.
Proses kelahiran hampir sama dengn kakaknya, yaitu ketuban pecah duluan. Pagi  jam 6.30 hari itu aku merasakan air ketubanku pecah dan segera kuhubungi dokterku. Selanjutnya aku diberi obat perangsang kontraksi karena baru bukaan 2. Waktu berlalu, jam demi jam, menit demi menit dan detik-detik itu datang juga saat sakit yang sudah tak tertahan lagi sekitar setengah jam, pada jam 11.35 suara tangis bayiku memecah suasana tegang menjadi berjuta kelegaan.
Aku bersyukur karena semua ini sungguh tak terduga, aku diperkenankan Tuhan untuk menerima kehadirannya lebih cepat 13 hari dari perkiraan lahir 5 Nopember. Bayiku lahir tanpa aku mengejan. Rasa sakit yang mendahuluinya meskipun sudah bukaan lengkap (bukaan 10) harus kutahan atas instruksi bidan yang menolong saat itu gara-gara nunggu dokternya tidak kunjung datang. Begitu dokter datang, bayiku keluar sendiri tanpa aku mengejan. Justru sejak pertama aku harus menahan rasa mengejan itu karena kepala bayiku mendorong begitu kuat dan terasa panas seperti terbakar.
Nama yang sudah disiapkan suamiku ada 2 pilihan : Devara Adriel Davy atau Nikkorai Adriel Davy (yang ke dua ini kalau lahirnya siang hari). Oleh karena lahirnya memang siang hari, maka nama kedua dipilih. Tetapi aku masih kurang sreg, karena aku berharap ada nama jawanya, berhubung kami semua keluarga jawa. Akhirnya aku usulkan nama Dahana di belakang sebagai pengganti kata Davy. Nama Dahana (baca=Dahono) yang berarti api, kupilih karena kesan yang selalu kuingat pada proses kelahirannya. Dorongannya yang kuat, membuatku terasa seperti terbakar api. Kemudian suamiku mengusulkan, jangan Dahana karena orang akan membaca sesuai hurufnya yaitu Dahana. Kalau ingin dibaca orang “dahono”, berarti namanya itu sekalian, dengan huruf o. Akhirnya kami memutuskan nama Nikkorai Adriel Dahono anakku yang ke-dua ini.
Selamat datang anakku. Kehadiranmu melengkapi kehidupan keluarga kita. Doa ibu : kau tumbuh jadi anak yang berbudi, beriman dan kuat melewati setiap kesulitan yang kautemui dalam hidupmu kelak.
Terima kasih Tuhan.