Selasa, 02 Agustus 2016

Ketika aku memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian

Sudah hampir 1 bulan aku tidak makan daging dan ikan tetapi aku makan 2 butir telur di bulan ini. Ya, ini tahap latihanku untuk menjadi seorang vegetarian untuk aku mengetahui apakah ada hal baru yang kurasakan dengan komitmenku ini. Aku mulai merasakan perubahan yaitu tidak mudah mengantuk seperti biasanya. Badan terasa segar meskipun bangun pagi dan beraktivitas sampai sore, aku tetap merasa kuat. Memang untuk bulan pertama ini aku sengaja mengurangi pekerjaan berat seperti melakukan perjalanan jauh naik sepeda motor seperti yang sering kulakukan sebelumnya. Perjalanan ke luar kota menggunakan mobil adalah hal biasa, tidak melelahkan. Saat makan aku bisa menjalankan pola makan baruku dan cukup kenyang, semua berjalan tanpa gangguan. Melihat sepanci thengkleng kambing atau sepiring ayam goreng aku sudah tidak naksir lagi. Hanya kadang-kadang waktu menyiapkan makanan di rumah seperti ikan atau bakso sapi untuk suami dan anak-anak, sempat ingin mencicipi tetapi kemudian aku segera ingat "ooh iya, aku sekarang vegetarian, untung belum sempat kucicipi...xixixiii..."
Kegiatan melelahkan bulan ini hanya membersihkan rumput di halaman rumahku seluas 150 m2 yang sudah seperti hutan karena tidak kubersihkan sejak Januari lalu (sudah setengah tahun....xixixiii....). Aku tidak ingin terlalu lelah jadi itu kuselesaikan selama 3 hari. Terus terang aku termasuk orang yang malas berolah raga, sehingga aku lebih memilih kegiatan-kegiatan fisik yang memancing keluarnya keringat dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah.
Bulan ke dua dan seterusnya aku lanjutnya pola makan ini termasuk tidak lagi mengkonsumsi telur, susu dan semua produk hewani. Ya, aku ingin jadi vegan (vegetarian murni) dan akan ku-evaluasi setiap bulan.
Kalau dilihat kembali ke waktu-waktu lalu, sebenarnya tonggak sejarah aku menjadi vegetarian adalah diskusi dengan 2 teman kantor. Waktu itu aku mengeluhkan kok aku sering merasa tanganku kesemutan saat mengendarai sepeda motor. Salah satu teman menggodaku dengan mengatakan : Wah, harus hati-hati mbak, itu tanda-tanda lho". Lalu kami lanjut ngobrol tentang berbagai penyakit yang mulai menjangkiti orang-orang di usia kami (golden age alias kepala 4...xixixii...). Singkat kata singkat cerita kami membandingkan pola makan sehat yang baru-baru ini kami pelajari. Satu di antara teman ingin mencoba food combining, satu  yang lain diet tidak makan nasi. Lalu aku bilang kepada mereka : "sekarang kita bertiga ayo kita coba diet kita masing-masing, kalian seperti itu, aku vegetarian, bulan depan kita evaluasi yuk". Akhirnya kami bertiga setuju. Komitmenku aku mulai pada 12 Juli 2016. Ini belum 1 bulan tetapi aku sudah merasakan beberapa perubahan.
Aku mencari beberapa informasi tentang vegetarian, tentang bagaimana memulainya, apa saja alasan orang menjadi vegetarian, termasuk aku juga membaca informasi tentang food combining.
Sebenarnya aku juga terinspirasi ajaran Budha tentang pola makan ini. Mungkin aku terlalu terkesan dengan ajaran Budha di film SHAOLIN yang peran utamanya adalah aktor terkenal Andy Lau, yang beberapa kali kutonton tanpa pernah bosan memperhatikan setiap detik/menit berisi ajaran-ajaran hidup luhur yang ditampilkan di film itu.
Pengalamanku hidup bersama salah seorang teman baikku, seorang perempuan Nepal yang merupakan vegetarian di tahun 2014, aku menyaksikan sendiri bagaimana seorang vegetarian ternyata memiliki kekuatan fisik yang sama bahkan temanku itu lebih kuat fisiknya dibanding aku. Aku dulu sering meledeknya ketika bersama memanen padi, dialah yang paling cepat membereskan pekerjaan panen, otomatis luasan panennya jauh meninggalkan teman-temannya. Kami hanya terkagum-kagum dan aku sempat nyelutuk : "sister, you only eating grasses but you are very strong". Itu menyadarkan aku bahwa tidak ada alasan kekurangan gizi atau dampak buruk apapun di sisi kesehatan ketika kita menjadi vegetarian. Itu semua semakin memantapkan langkahku menjadi seorang vegetarian murni.
Aku berharap ini bisa berlangsung seterusnya seumur hidupku.

Eunike Widhi Wardhani
2 Agustus 2016