Selasa, 13 September 2016

Bulan ke 3 menjadi vegetarian

Dua bulan sudah terlewat atau kini aku masuk di bulan ke 3 menjalani hidup sebagai vegetarian. Aku merasa lebih sehat. Mungkin memang selama ini tubuhku tidak cukup baik me-metabolisme bahan pangan hewani. Tidak sulit bagiku meninggalkan makanan hewani. Kebetulan dalam 2 bulan ini rumah kami ketempatan arisan keluarga, persekutuan doa dan arisan PKK kampung. Aku memang menyanggupi ketiganya supaya sekalian sibuknya, sekalian pinjam tikar tetangga...xixixii... Oleh karena polanya keluarga yang ketempatan diberi kesempatan menjamu tamu, aku dan suamiku memutuskan menu utama dari daging sapi. Oleh karena kami memang tidak menggunakan jasa asisten, segala urusan kami kerjakan berempat bersama kedua anak kami, si sulung usia 9 tahun dan si bungsu 3,5 tahun, bisa dibayangkan bagaimana cerianya kami mengerjakan semua itu komplit dengan teriakan-teriakan heboh jika si kecil bukannya meringankan pekerjaan, tetapi justru menambahinya, tetapi kami bahagia menjalaninya...walah malah cerita bahagia....Kembali ke topik semula, suamiku mengerjakan soal bersih-bersih ruangan, pinjam tikar ke tetangga dan mendesain tempat pertemuan. Adapun aku menjadi manajer semua makanan, ya...akulah  sang penguasa dapur....hahahahaa...
Aku memasak menu daging sapi hasil dari browsing-browsing di internet dan tentu saja suamiku yang kumina mencicipinya. Aneh memang, aku mengolah berkilo-kilo daging sapi tanpa memakan hasilnya sedikitpun dan aku biasa-biasa saja. Selera makan daging menguap sendiri entah ke mana, aku menikmati tempe goreng dan oseng kecambah pedas yang kubuat sendiri juga. Ada keinginan dalam hatiku, suatu hari nanti keluargaku mengikuti jejakku menjadi vegetarian. Tetapi aku sadar mereka butuh proses. Mungkin suamikupun bertanya-tanya dalam hati (soalnya penah juga dia melontarkan godaan : makanlah dagingnya sediit saja, jangan terlalu ekstrem begitu, tentu saja aku tetap pada komitmenku sebagai vegetarian), mungkin dia bertanya-tanya mengapa aku memutuskan menjadi vegetarian dapat dikatakan tanpa proses persiapan sebelumnya. Biarlah dia bertanya-tanya tetapi aku menikmati proses ini dengan bahagia. Aku terus membaca tulisan-tulisan orang tentang hidup sebagai vegetarian. Aku masih pemula dan belum bisa cepat meyakinkan orang lain tetapi setidaknya aku mulai yakin dengan pilihanku ini. Kiranya semua makhluk berbahagia. 

Eunike Widhi Wardhani