Senin, 23 Januari 2017

Ringkasan kegiatan di TBL Parigi Moutong



1.     Pulau jawa sebenarnya memiliki kesuburan yang tinggi (dan Sumatera juga) karena relative memilki gunung api yang lebih banyak jumlahnya dibanding pulau-pulau lain di Indonesia. Tipe tanah di pulau jawa adalah tanah vulkanik yang relative lebih subur. Pada konteks produksi padi, rata-rata panen padi di jawa 5-7 ton per hektar sedangkan di Sulawesi 3-4 ton per hektar (menurut pengalaman para petani di desa Sumbersari dan Nambaru Kecamatan Parigi kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah). Di Jawa,kotoran ternak merupakan pendukung utama pertanian yang sangat diandalkan oleh petani. Tetapi Pulau Jawa sekarang mengalami problem alih fungsi lahan dari pertanian menjadi pemukiman dan tempat industry. Luas sawah berkurang dari waktu  ke wakttu. Petani di Jawa sekarang adalah petani lahan sempit akibat dari alih fungsi dan waris. Kepemilikan rata-rata petani di Jawa sekitar 0,3 hektar per petani. Sedangkan di Sulawesi, seorang petani rata-rata memiliki lahan sekitar 2 hektar. Di desa Sumbersari dan Nambaru saat saya dampingi Mei-Agustus 2008, petani  mengakui bahwa tidak ada satupun petani menggunakan kotoran ternak sebagai pupuk, mereka hanya menggunakan pupuk kimia. Tidak ada pupuk organic sama sekali. Untuk demplot yang dicoba di sana kotoran ternak harus didatangkan dari sebuah peternakan di kota Palu lalu diproses dengan jerami dan sekam untuk menjadi kompos bokashi. Perkembangan terakhir, Yayasan TBL sudah mendampingi petani dengan suplai ternak untuk mendukung ketersediaan pupuk organic untuk penerapan pertanian organic.  Tetapi satu hal yang saya terlupa adalah : Sulawesi adalah penghasil kakao dengan kualitas terbaik. Memang keunggulan komparatif kesuburan tanah masing-masing daerah di Indonesia berbeda-beda. Yang saya sampaikan di poin tersebut adalah kondisi umum dan baru berdasarkan pengamatan dan pengalaman petani. Saya ingin membagikan itu dalam diskusi, terutama bahwa diperlukan tanah yang cukup bahan organic sebagai syarat mutlak menerapkan pertanian organik. 


Eunike Widhi Wardhani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar