Senin, 23 Januari 2017

Kerja sama Trukajaya dengan ICCO



Program yang didanai oleh ICCO Belanda adalah Building food security/resilience through sustainable-organic agriculture and the involvement youth and women
 Proyek ini hanya untuk Desa Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang dengan durasi 4 tahun 2013-2016. Tujuan proyek ini adalah 1) To improve knowledge of local people on the food diversity and the production mechanism; 2) To develop of local-based nutritious food consumption and its distribution in community; 3) To implement organic farming as important tool to materialize food self-reliance and its practice in several field of agriculture: rain-fed and/or un-irrigated field as well as other field in the village.
Performa aktivitas, , expected outcome, challenge and success. Saya ditugaskan di program ini sejak 23 Januari 2013 ketika saya masuk bekerja kembali pasca cuti melahirkan anak ke dua saya. Tantangannya adalah karena di tahun pertama ini saya ditugaskan pada program ini sendiri saja dan saya belum punya cukup pengalaman dalam beberapa hal teknis misalnya dalam pembangunan embung untuk irigasi lahan kering yang harus terrealisasi tahun pertama ini. Selain itu sebuah tantangan kecil namun menarik dan menambah pengalaman saya adalah penggunaan metode survey HFIAS yang diminta donor. Tantangan lainnya adalah tentang sulitnya melakukan sinkronisasi kegiatan dan anggaran program dengan pemerintah kabupaten. Sebabnya adalah pemerintah kabupaten sudah memiliki rencana kegiatan dan anggaran tahunan sendiri yang sudah disusun dan ditentukan dari pusat, sehingga sulit dilakukan sinkronisasi dengan Trukajaya kemudian. Untuk tantangan yang satu ini, saya meminta keterlibatan Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Lembu (namanya Solikhin) untuk melakukan beberapa komunikasi awal dengan beberapa instansi pemerintah terkait (khususnya Dinas Pertanian kabupaten Semarang), karena meskipun dia hanya lulusan Sekolah Dasar, tetapi Solikhin cukup dikenal di lingkungan instansi tersebut karena sering mengerjakan proyek pemerintah di bidang pertanian. Dalam mengerjakan program besar ini, sekarang saya sampai pada tahap pra pembangunan embung untuk irigasi. Untuk itu saya menjalin kerja sama dengan Program Pengabdian Dosen Fakultas Teknik UNIKA Soegijapranata yang akan membantu merancang desain embung. Saya juga kontak dengan Bapermasdes Kabupaten Semarang untuk mendukung semua program ini, meskipun sampai saat ini belum mendapat respon. Program ini cukup besar dan detil kegiatannya sangat banyak. Kegiatan harian saya dalam konteks ini adalah pagi sampai siang hari saya menyiapkan bahan-bahan pertemuan kelompok tani di desa, melakukan kontak dengan mitra-mitra terkait sesuai tahapan teknis, menyusun kerangka acuan kegiatan misalnya seminar ataupun pelatihan, mengatur jadual untuk menghubungi pelatih untuk suatu seminar, pelatihan tingkat desa, mengikuti beberapa rapat-rapat staf di Trukajaya. Siang hari sekitar jam 13.00 saya berangkat ke Desa Lembu untuk melakukan pertemuan-pertemuan hingga sore atau malam. Setiap hari Senin, pemerintah Desa Lembu mengadakan pertemuan rutin jam 10.00 – 12.00 wib, beberapa kali saya ikut hadir di pertemuan itu atas ijin Kepala Desa (karena saya orang luar dan tidak setiap pertemuan saya diijinkan ikut). Untuk satu kegiatan peningkatan gizi makanan saya menjadi sering bekerja sama dengan Bidan Desa, karena Bidan Desa merupakan satu-satunya petugas kesehatan di desa yang melayani semua masyarakat baik berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, kelahiran bayi, kesehatan balita, bahkan masalah kesehatan orang dewasa juga Bidan itu yang dituju. Kami bekerja sama melakukan penyuluhan dan kampanye pola makan bernutrisi di posyandu balita di Desa Lembu.
Kami juga melakukan kampanye pola makan bernutrisi dalam bentuk penampilan kethoprak humor (suatu kelompok kesenian drama humor tradisional Jawa) Desa Lembu pada acara Join workshop program ketahanan pangan Desa Lembu-Trukajaya-pemerintah. Salah satu sumberdaya Desa Lembu yang potensial. Mereka menyampaikan materi kampanye dengan tema yang sederhana namun sangat berbobot yaitu mengangkat kembali potensi pangan lokal di tengah penjajahan produk impor di Indonesia. Saya sempat mengunggahnya di Facebook, karena saya mengalami beberapa kendala ketika mengunggahnya di Youtube.


Proyek tersebut telah berjalan mulai bulan Pebruari 2013. Telah banyak yang terlaksana. Beberapa kegiatan seperti kampanye aneka pangan lokal, kampanye pola makan bergizi, pengolahan aneka pangan lokal di posyandu bersama kader kesehatan desa, lomba budidaya tanaman lokal (padi-padian dan kacang-kacangan), persiapan pembuatan embung irigasi, Pelatihan Pertanian Organik dan pendayagunaan lahan kering, pembangunan biogas dan gaduhan ternak untuk mendukung biogas, semuanya telah dimulai dan ke depan tinggal melakukan kegiatan lanjutan bersama masyarakat desa Lembu.


Eunike Widhi Wardhani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar