Kami di
sini sebanyak 27 partisipan (awalnya 28 orang tetapi satu partisipan dari
Srilanka akhirnya kembali ke tanah airnya karena suatu alasan kesehatan orang
tuanya). Setiap hari kami terlibat dalam kegiatan bersama volunteer dan staf
untuk pekerjaan rutin yang berkaitan dengan pengelolaan komunitas ARI mulai
dari morning exercise, cleaning chore, foodlife work, breakfast dan morning
gathering. Pada jam 10.00 partisipan mendapatkan kelas tersendiri biasanya
berupa perkuliahan (penyampaian materi oleh dosen baik teori maupun praktek)
sebagaimana saya cantumkan dalam laporan bulanan saya yang lalu-lalu.
Selama 3
bulan berlalu, materi-materi pelatihan adalah sebagai berikut
1. Leadership : ARI Foundation, History
and Mission, Independent Learning, History of Nasu Canal, Observing Nasu Canal,
Museum of Nasu Canal, Servant Leadership, Facilitation Skill, Paper Writing,
Presentation Skill, Human Development, Proposal Writing, Religion and Rural
Life, Stress Management (Dr. Joe Ozawa),
2. Developmnet Issue : ARI Credit
Union, Nutrition, Danger of Chemical Farming (Dr. Tasaka), Localization (Mr.
Kamata), Environment and Development, Ashio Copper Mine Pollution (Mr. Sakahara.
3. Sustainable Agriculture: intensive work shop, organic farming livestock 1 (Poultry Management),Special Lecture by Mr. Chatterjee from India, Livestock 2-4 (Pig Management, Fish Management), Rice Cultivation Preparation, Practical Field Study 1-3 (FPJ, pestisida alami, arang sekam, sutochu, tsukoji
4. Appropriate Technology, Livestock Fish Management 1-2,
3. Sustainable Agriculture: intensive work shop, organic farming livestock 1 (Poultry Management),Special Lecture by Mr. Chatterjee from India, Livestock 2-4 (Pig Management, Fish Management), Rice Cultivation Preparation, Practical Field Study 1-3 (FPJ, pestisida alami, arang sekam, sutochu, tsukoji
4. Appropriate Technology, Livestock Fish Management 1-2,
5. Practical Field
Study 4 (Grafting by Jose Antonio Sanchez from Cuba), Japanese Agriculture
Tei kei marketing system, Practical
Field Study 5 (Black Stone by Collins Yenika Litika from Cameroon),
Agroforestry (Dr. Yamada), Poultry Management, Natural Farming in Tropical Area
1-3 (Mr. Shimpei Murakami), Practical Field Study 6 (Charcoal Making), Practical Field Study 7 (Tempe Making by
Eunike from Indonesia), Practical Field Study 8 (Seed Selectian and
Collection),
6. Community Work : Rice Transplanting,
Drainage and gutter cleaning, Potato harvesting, Chapel Decoration (with the
history and philosophy),
7. Observation : Nasu Canal, NGO Rice Research Center in Ogawa Town, Kinoshi Juku and Wind Family, Ashio Copper Mine,
8. Lain-lain : Monthly Community Event, Reflection Days with consultant, HTC (Harvest Thanksgiving Ceremony) Preparation, Community Building,
9. Mid-term reflection (individual and consultative)
10. Insensive Language Class (Mrs. Kyoko Ogura) 10 times class, Self Introduction (My Sending Body and my work), Topical Discussion, Japanese refresher (Mrs. Kyoko Ogura), UCCJ Kyodan Women’s Federation Home Stay, ARI lunch in Tokyo (St. Andrew Church), ARI Sunday (UCCJ Church in Tochigi District, Kanuma), Fun Sport with Elementary School, Fellowship at Nishinasuno and Yaita Kindergarten, Fellowship at Elementary School, Summer Individual Project
7. Observation : Nasu Canal, NGO Rice Research Center in Ogawa Town, Kinoshi Juku and Wind Family, Ashio Copper Mine,
8. Lain-lain : Monthly Community Event, Reflection Days with consultant, HTC (Harvest Thanksgiving Ceremony) Preparation, Community Building,
9. Mid-term reflection (individual and consultative)
10. Insensive Language Class (Mrs. Kyoko Ogura) 10 times class, Self Introduction (My Sending Body and my work), Topical Discussion, Japanese refresher (Mrs. Kyoko Ogura), UCCJ Kyodan Women’s Federation Home Stay, ARI lunch in Tokyo (St. Andrew Church), ARI Sunday (UCCJ Church in Tochigi District, Kanuma), Fun Sport with Elementary School, Fellowship at Nishinasuno and Yaita Kindergarten, Fellowship at Elementary School, Summer Individual Project
Sedangkan volunteer mengerjakan farm work di kebun dan
preparing meal di kitchen. Adapun staf mengerjakan tanggung jawab pekerjaan
mereka masing-masing.
Selain
kegiatan di dalam kampus ARI, partisipan juga mengikuti kegiatan kunjungan ke berbagai sekolah mulai dari KB, SD, SMP dan SMA di Jepang.
Interaksi dengan peserta lain
Pada awalnya kami
mengalami kesulitan dan banyak kesalahpahaman karena perbedaan bahasa. Meskipun
tahu bahasa Inggris, namun kami memiliki perbedaan pronunciation. Ada di antara kami yang awalnya tidak bisa bahasa Inggris sama sekali, namun
setelah 3 bulan berlalu, dia sekarang sudah bisa berbahasa Inggris dengan cukup
baik dan bisa presentasi, karena semua orang mutlak melakukan presentasi jadi
pasti terlatih. ARI juga menyediakan jam konsultansi. Seperti yang saya
sampaikan konsultan saya adalah Osamu Arakawa yang dulu ketemu Bagus di Korea.
Beliau sangat sibuk di lapang dan di kantor sekaligus tetapi beliau sangat
memperhatikan perkembangan pembelajaran saya secara individu dan selalu
memantau berdasarkan ekspektasi awal saya terhadap pembelajaran ini, sehingga
beliau tahu apa yang harus ditambahkan untuk memaksimalkan pencapaian saya.
Selama ini jam konsultansi saya ikuti secara antusias. Meskipun beliau sibuk
(karena jabatannya sebagai direktur program dan sangat sibuk ke lahan/kebun),
namun saya menilai kualitas pembimbingan yang diberikan kepada saya sangat
prima. Kebetulan semua anak bimbing Osamu San (3 partisipan) pada semester pertama
ini telah melakukan sharing kepada partisipan lain: Jose Antonio Sanchez dari
Cuba sharing tentang metode grafting/ penyambungan tanaman tomat dengan terong.
Collin dari Cameroon telah sharing tentang Black Stone, yang ini sangat
menarik. Black stone adalah semacam arang yang dibuat dari tulang binatang
mamalia tua yang berguna untuk menyerap bisa
ular, setelah seseorang digigit ular berbisa, maka pertolongan pertama
sebelum ke rumah sakit adalah menempelkan black stone pada luka bekas gigitan
ular itu dan racun akan keluar terserap black stone. Eunike dari Indonesia sharing tentang pembuatan tempe dan berhasil. Ternyata tempe sangat disukai orang Jepang.
Dalam training ini,
partisipan dari 15 negara dunia ke tiga bertemu setiap hari, berdiskusi, sering
adu argumen, saling membantu dalam hal bahasa, melakukan kegiatan di kelas, di
kebun, di kelompok koor Minngos, pergi bersepeda bersama di hari libur, ke
gereja masing-masing (ada banyak gereja). Kami adalah isi dari kuali adukan,
saling berbeda dalam umur, kultur, etnik, warna kulit, agama, prinsip hidup dan
status. Perbandingan peserta antara yang menikah dengan yang belum menikah
sekitar separo-separo. Kami hidup sebagai keluarga yang saling mendukung, saat
ada peserta yang rindu anak dan istri/suami, kemudian peserta lain meminjami
laptop untuk bisa skype bergantian di Koinonia. Tak terhitung contoh keakraban
kami sebagai keluarga mulai dari berbagi kaos kaki, tas punggung, topi ataupun
dengan teman sekamar maupun teman lain. Ada teman baru, yang orang Jepang kami
juga akrab dan saling berbagi barang ataupun makanan. Jika ada teman yang
sakit, maka teman sekamarnya harus menolong mengambilkan makanan untuk si
sakit. Kami sebagai partisipan sangat menyadari bahwa kami senasib sebagai
sesama orang asing di Jepang ini, jauh dari keluarga, jadi harus saling
mendukung, tentu saja kami harus menyesuaikan diri dengan lingkungan, jika tidak
kami akan kesulitan menempatkan diri di tengah kemajemukan yang penuh risiko
kesalahpahaman.
Eunike-Trukajaya-ARI 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar