Tahun
2002-2009 (7 tahun), saya sebagai staf lapang bagian pengembangan desa, saya
bertanggung jawab :1) melakukan perencanaan program bersama masyarakat desa, 2)
memberi motivasi organisasi pada kelompok-kelompok, 3) hadir dalam pertemuan
kelompok di desa dan mengajak masyarakat berdiskusi tentang pertanian organik,
peternakan, lingkungan sehat, gender, demokrasi, globalisasi, dan informasi
lain yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat desa.
Tahun
2009-2011 (2 tahun) saya menjadi manajer program, tanggung jawab utama saya
adalah mengelola program lembaga kami bekerja sama dengan donor, masyarakat,
pemerintah dan gereja. Program kami saat itu ada 3, yaitu 1). Peningkatan
kapasitas perempuan dan pemuda melalui kegiatan pertanian dan pengembangan
usaha kecil, 2) Energi alternative dan pemulihan lingkungan melalui kegiatan
seminar-lokakarya, kampanye lingkungan hidup dan pembangunan unit digester
biogas sebagai pengganti listrik rumah tangga, dan 3) Peningkatan kapasitas dan
partisipasi masyarakat dalam program-program pemerintah melalui diskusi dan advokasi
bersama pemerintah dan perusahaan untuk menguatkan organisasi desa.
Tahun
2011 sampai sekarang saya kembali menjadi staf lapang. Tahun 2011 saya mengampu
bidang Pengembangan Usaha Produktif Perdesaan, tanggung jawab utama saya
melakukan pemetaan dan usaha produktif yang ada di desa-desa dampingan
Trukajaya dan mengembangkannya bersama para pengusaha kecil desa. Tahun 2012
saya mengampu bidang Peningkatan Daya Dukung Lingkungan, tanggung jawab utama
saya mengembangkan pertanian lestari sebagai salah satu strategi pelestarian
lingkungan desa.
Tahun
2012-2013 saya mengampu program ketahanan pangan dan energy bekerja sama dengan
donor dari Netherland, yaitu ICCO. Tanggung jawab utama saya membuat
perencanaan kegiatan dan anggaran bersama masayarakat desa serta
melaksanakannya di satu desa, yaitu desa Lembu Kec. Bancak Kab. Semarang. Saat
membuat tulisan ini, saya masih menyusun rencana kerja sama dengan dinas
pemerintah yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes), Dinas
Kesehatan dan Dinas Pertanian-Ketahanan Pangan kabupaten Semarang.
Target
pelayanan saya adalah: kelompok tani, gabungan kelompok tani dan kelompok perempuan
di perdesaan. Desa di Indonesia
secara kolektif merupakan pabrik pangan yang besar melalui tangan para petani. Pada
kenyataannya petani perempuan merupakan actor penting di desa yang sangat
menentukan keberhasilan usaha tani. Tetapi mereka belum cukup memiliki ruang
untuk mengembangkan diri dan memperoleh hasil jerih payahnya secara layak. Bahkan nasib mereka sering terpinggirkan
atas nama budaya dan agama. Perempuan memiliki mimpi besar, namun tidak cukup
kesempatan mewujudkannya. Melalui program peningkatan kapasitas perempuan dan
pemuda dalam bidang pertanian, mereka dikuatkan untuk lebih percaya diri bahwa
mereka adalah penguasa pertanian dan mereka mampu menghasilkan yang terbaik dan
menerima yang terbaik dari usaha mereka.
Karakteristik
masyarakat yang saya dampingi: masyarakat desa pertanian yang sangat tergantung
pada hasil pertanian. Karakteristik desa-desa itu bervariasi karena kesuburan
tanahnya juga bervariasi, mereka adalah pekerja keras yang cukup terbuka dengan
teknologi dan inovasi baru. Dalam menanggapi masuknya konsep pembangunan baru
dari luar, sebagian besar dari masyarakat desa itu memilih untuk melihat dulu
hasilnya, baru kemudian tertarik untuk mengikuti.
Desa-desa
yang kami damping mayoritas beragama Islam. Bahkan beberapa desa di antaranya
semua warganya pemeluk agama Islam. Sebagai lembaga Kristen, Trukajaya pernah
mengalami kecurigaan warga bahwa Trukajaya punya kepentingan penyebaran agama
Kristen di desa. Namun dengan berjalannya program, masyarakat melihat sendiri
bahwa aktifitas Trukajaya di desa tidak berkaitan dengan kepentingan agama,
tetapi murni pengembangan desa.
Eunike Widhi Wardhani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar